Yayasan Prayoga Riau (YPR) adalah lembaga pendidikan yang mendidik peserta didiknya untuk berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya masing-masing sesuai dengan tujuan pendidikan menurut UNESCO adalah organisasi PBB yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan mencanangkan empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan, yang perlu dikembangkan oleh seluruh lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan formal. Empat pilar tersebut ialah: (1) learning to Know (belajar untuk mengetahui), (2) learning to do (belajar untuk terampil melakukan sesuatu), (3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). YPR juga mengelola pendidikan sesuai standar pendidikan Indonesia dan bersinergi dengan sistem pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Saat ini pendidikan kita menggunakan Kurikulum Merdeka. Untuk itu yayasan pun dengan tegas meminta sekolah-sekolahnya agar mengimplementasikan program-programnya dengan baik dan benar.
Demi mencapai tujuan tersebut, bekerja sama dengan PT Erlangga, YPR mengadakan Workshop IKM (Penilaian dan Penerapan P5) bagi Pendidik SD, SMP, dan SMA, pada tanggal 24-25 Februari 2023 bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 3 SMA Santa Maria. Yang menjadi narasumber adalah Bapak Khristiyono Prahoro Dakti, S.Pd., MM., MBIOMED berprofesi sebagai Praktisi dan Konsultasi Pendidikan.
Sebelum memulai workshop tersebut, Ibu Maria Supriati selaku Sekretaris Pengurus YPR meminta agar hasil workshop yang diikuti kepala-kepala sekolah, wakil dan para Pendidik seYayasan Prayoga dapat diterapkan dengan baik karena setiap guru harus bisa mengikuti dan menyikapi perubahan yang terjadi dalam pendidikan.
Pada kesempatan ini juga Ketua Yayasan Prayoga Riau, Pastor Riduan Naibaho menyatakan bahwa sekolah-sekolah kita harus menghadapi setiap person atau human dengan Cum Caritate. Sekolah menjadi perjumpaan yang sungguh manusiawi. Sekolah harus menjadi garda terdepan dalam membentuk kehidupan bangsa dengan nilai-nilai kehidupan dan budaya-budaya lokal. Sekolah juga harus menjadi tempat pembentukan karakter peserta didik.
Semangat belajar bersama
Lanjutkan dengan aksi nyatamu wahai Para Pahlawan Pendidikan.